H E N I N G

Aku memang berbeda, tak seperti manusia lain.
Tuhan memberiku dunia yang hening dan ternyata keheningan adalah pemberian terbaik Tuhan bagiku. Dalam hening aku belajar menghargai warna dan binar dunia. Dalam hening aku belajar untuk tidak merasa sepi.
Karena hening tidak harus sunyi. Karena hening bukan berarti sendiri. . .

Sunyi
Aku hanya ingin bercerita pada kalian. Merangkai sejumlah sunyi yang hadir menemani denyar waktuku. Kembali pada beberapa sebab tentang hidup yang tak hanya dirayakan belaka. Tuhan telah menggariskan segalanya. Telah membuat semua perjalanan ini jauh lebih indah meski terkadang sunyi menjadi kawan paling karib dalam kehidupan kita. Sunyi adalah tanda yang telah Tuhan berikan kepadaku. Tidak ada yang salah dengan rencana-Nya dan tak perlu dipersalahkan. Karena di balik sunyi, Tuhan masih mempersiapkan sesuatu yang jauh lebih indah dari ini.
Sunyi telah menjadi jawaban dari masa perjalananku di sepanjang tahun ini. Sunyi adalah kado yang akan terus diberikan Tuhan kepadaku. Tak perlu menjadi sama seperti mereka dengan sejumlah kata dan perihal di dalam karya-karyanya. Cukup menjadi seperti hari ini dan sunyi seperti inginku. Tuhan terlalu baik kepadaku karena telah mengajarkan hening menjadi bagian dari hidup. Sunyi telah menjadi warna paling indah pada setiap masaku untuk mengurai segala tanda tentang ramai, hari ini, dan karya.
Karena, pada sunyi inilah aku menemukan sejumlah kisah bahagia tak berbayang sampai suatu hari nanti.

Hening
Kita mungkin akan menjadikan semua rasa ini pulang. Bertarung pada sejumlah sembilu yang datang dan pergi. Lalu menerangkan kepada kita bahwa bahagia sudah hadir di sudut rencana-Nya. Tuhan telah mengantarkan bahagia pada sejumlah perihal paling cantik yang menjejak di ujung nama kita. Tak ada yang perlu kita gugat dari semua rencana bahagia yang digariskan-Nya ini. Aku sudah merasa bahagia, meski pada akhirnya ada sejumlah suara berisik dan bising yang mempertanyakan hening di kedua mata kita.
Hening tak harus sendiri. Hening tak harus menjauh dari keramaian. Namun hening adalah caraku untuk menafsir bahagia dan sejumlah keriangan lainnya dalam perjalanan. Hening adalah sejumlah cerita dan cinta yang diikrarkan waktu pada semacam ikatan. Karena hening pulalah, aku belajar untuk menjadi sesuatu di dunia ini. Hening adalah tempat paling membahagiakan untuk menafsir segala rencana dan garis takdir-Nya pada semacam ketetapan waktu di ujung hariku. Karena bagiku, hening adalah rencana paling indah yang pernah diabadikan Tuhan dalam hidupku.
Dan aku takkan pernah menyesali sejumlah keheningan yang tercipta dalam perjalananku. Karena, disinilah aku menemukan jalan indah itu terbentang untukku.

Kita
Hinaan, hujatan, cacian, makian, tekanan, serta sejumlah desakan lainnya hanya sebagian kecil tanda cinta dari-Nya. Semua telah berjalan seperti biasa dalam hidupku. Dan kita pernah sesekali menyinggungnya pada beberapa catatan keliru tentang kita dan waktu. Menjadi seseorang yang senang dengan hening, sunyi atau pun diam tentu membuat kita tak lepas dari sejumlah catatan miring. Dan aku pun pernah merasakan semua itu. Aku pernah merasakan menjadi sosok paling dibenci karena keputusanku untuk menjadi hening. Namun, aku selalu bahagia dan bangga dengan semua yang kuputuskan. Karena, disinilah aku belajar tentang semuanya. Aku belajar memahami kehidupan dan segala gejolaknya yang terkadang begitu indah di mata, namun ketika aku turut merasakannya selalu ada sejumlah perihal menjijikkan yang kadang membuat aku sesak karenanya. Hingga aku akan tetap memutuskan untuk menjadi seperti ini sampai kapanpun juga.
Tak perlu disesalkan apalagi ditangisi. Karena bagiku, dengan menjadi hening dan sunyi telah menggariskan sejumlah perihal bahagia yang tak mungkin bisa dinikmati sama oleh mereka. Aku hanya ingin memahami dan memaknai semua ini. Mimpiku untuk menjadi seperti mereka mungkin sama, namun jalan untuk menjadi seperti mereka, aku tak ingin sama. Karena berbeda telah menjadi suratan

Hening

Tuhan memberiku dunia yang hening dan ternyata keheningan adalah pemberian terbaik Tuhan bagiku. Dalam hening aku belajar menghargai warna dan binar dunia. Dalam hening aku belajar untuk tidak merasa sepi.
Karena hening tidak harus sunyi. Karena hening bukan berarti sendiri. . .

Sunyi
Aku hanya ingin bercerita pada kalian. Merangkai sejumlah sunyi yang hadir menemani denyar waktuku. Kembali pada beberapa sebab tentang hidup yang tak hanya dirayakan belaka. Tuhan telah menggariskan segalanya. Telah membuat semua perjalanan ini jauh lebih indah meski terkadang sunyi menjadi kawan paling karib dalam kehidupan kita. Sunyi adalah tanda yang telah Tuhan berikan kepadaku. Tidak ada yang salah dengan rencana-Nya dan tak perlu dipersalahkan. Karena di balik sunyi, Tuhan masih mempersiapkan sesuatu yang jauh lebih indah dari ini.
Sunyi telah menjadi jawaban dari masa perjalananku di sepanjang tahun ini. Sunyi adalah kado yang akan terus diberikan Tuhan kepadaku. Tak perlu menjadi sama seperti mereka dengan sejumlah kata dan perihal di dalam karya-karyanya. Cukup menjadi seperti hari ini dan sunyi seperti inginku. Tuhan terlalu baik kepadaku karena telah mengajarkan hening menjadi bagian dari hidup. Sunyi telah menjadi warna paling indah pada setiap masaku untuk mengurai segala tanda tentang ramai, hari ini, dan karya.
Karena, pada sunyi inilah aku menemukan sejumlah kisah bahagia tak berbayang sampai suatu hari nanti.

Hening
Kita mungkin akan menjadikan semua rasa ini pulang. Bertarung pada sejumlah sembilu yang datang dan pergi. Lalu menerangkan kepada kita bahwa bahagia sudah hadir di sudut rencana-Nya. Tuhan telah mengantarkan bahagia pada sejumlah perihal paling cantik yang menjejak di ujung nama kita. Tak ada yang perlu kita gugat dari semua rencana bahagia yang digariskan-Nya ini. Aku sudah merasa bahagia, meski pada akhirnya ada sejumlah suara berisik dan bising yang mempertanyakan hening di kedua mata kita.
Hening tak harus sendiri. Hening tak harus menjauh dari keramaian. Namun hening adalah caraku untuk menafsir bahagia dan sejumlah keriangan lainnya dalam perjalanan. Hening adalah sejumlah cerita dan cinta yang diikrarkan waktu pada semacam ikatan. Karena hening pulalah, aku belajar untuk menjadi sesuatu di dunia ini. Hening adalah tempat paling membahagiakan untuk menafsir segala rencana dan garis takdir-Nya pada semacam ketetapan waktu di ujung hariku. Karena bagiku, hening adalah rencana paling indah yang pernah diabadikan Tuhan dalam hidupku.
Dan aku takkan pernah menyesali sejumlah keheningan yang tercipta dalam perjalananku. Karena, disinilah aku menemukan jalan indah itu terbentang untukku.

Kita
Hinaan, hujatan, cacian, makian, tekanan, serta sejumlah desakan lainnya hanya sebagian kecil tanda cinta dari-Nya. Semua telah berjalan seperti biasa dalam hidupku. Dan kita pernah sesekali menyinggungnya pada beberapa catatan keliru tentang kita dan waktu. Menjadi seseorang yang senang dengan hening, sunyi atau pun diam tentu membuat kita tak lepas dari sejumlah catatan miring. Dan aku pun pernah merasakan semua itu. Aku pernah merasakan menjadi sosok paling dibenci karena keputusanku untuk menjadi hening. Namun, aku selalu bahagia dan bangga dengan semua yang kuputuskan. Karena, disinilah aku belajar tentang semuanya. Aku belajar memahami kehidupan dan segala gejolaknya yang terkadang begitu indah di mata, namun ketika aku turut merasakannya selalu ada sejumlah perihal menjijikkan yang kadang membuat aku sesak karenanya. Hingga aku akan tetap memutuskan untuk menjadi seperti ini sampai kapanpun juga.
Tak perlu disesalkan apalagi ditangisi. Karena bagiku, dengan menjadi hening dan sunyi telah menggariskan sejumlah perihal bahagia yang tak mungkin bisa dinikmati sama oleh mereka. Aku hanya ingin memahami dan memaknai semua ini. Mimpiku untuk menjadi seperti mereka mungkin sama, namun jalan untuk menjadi seperti mereka, aku tak ingin sama. Karena berbeda telah menjadi suratan yang harus aku jalani dan nikmati.

Generasi Muda Adonara (GEMA) Surabaya

Generasi Muda Adonara (GEMA) Surabaya adalah salah satu organisasi pemuda kedaerahan Adonara - Flores Timur - NTT di surabaya. GEMA dideklarasikan dengan tujuan menghimpun dan menyatukan segenap Generasi Muda Adonara yang ada di Surabaya, untuk ikut serta dalam usaha gelekat lewo tanah (berpartisipasi dalam pembangunan daerah) dengan berasaskan pada nilai-nilai kearifan budaya lokal.

GENERASI MUDA ADONARA (GEMA) SURABAYA

GENERASI MUDA ADONARA (GEMA) SURABAYA


Pada tanggal 10 juni 2006, Generasi Muda Adonara (GEMA) dideklarasikan sebagai sebuah Organisasi yang bernuansa kedaerahan dengan tujuan menghimpun dan menyatukan segenap Generasi Muda Adonara yang ada di Surabaya, untuk ikut serta usaha gelekat lewo tanah (berpartisipasi dalam pembangunan daerah) dengan berasaskan pada nilai-nilai kerifan budaya lokal. 

SEKILAS TENTANG GENERASI MUDA ADONARA (GEMA) SURABAYA

SEKILAS TENTANG GENERASI MUDA ADONARA (GEMA) SURABAYA


Pada tanggal 10 juni 2006, Generasi Muda Adonara (GEMA) dideklarasikan sebagai sebuah Organisasi yang bernuansa kedaerahan dengan tujuan menghimpun dan menyatukan segenap Generasi Muda Adonara yang ada di Surabaya, untuk ikut serta usaha gelekat lewo tanah (berpartisipasi dalam pembangunan daerah) dengan berasaskan pada nilai-nilai kerifan budaya lokal. 

SEKILAS TENTANG GENERASI MUDA ADONARA (GEMA) SURABAYA



SEKILAS TENTANG GENERASI MUDA ADONARA (GEMA) SURABAYA

Pada tanggal 10 Juni 2006, Generasi Muda Adonara (GEMA) dideklarasikan sebagai sebuah Organisasi yang bernuansa kedaerahan dengan tujuan menghimpun dan menyatukan segenap Generasi Muda Adonara yang ada di Surabaya, untuk ikut serta usaha gelekat lewo tanah (berpartisipasi dalam pembangunan daerah) dengan berasaskan pada nilai-nilai kerifan budaya lokal.

Sebagai organisasi yang baru berdiri, sembilan tahun yang sudah berlalu sebagai masa penjajakan arah orientasi dan eksistensi GEMA kedepan. Sejalan dengan itu, terbentuk tiga hal sebagai pilar utama kekuatan GEMA yaitu rasa kekeluargaan, rasa parsaudaraan dan rasa sepenanggungan kaum muda Adonara di Surabaya atas misi Gelekat lewotana (berpartisipasi dalam pembangunan daerah) yang diperankan.

Pada periode sebelumnya GEMA Surabaya mampu diproyeksikan sebagai sebuah organisasi pemuda kedaerahan. Perkembangan GEMA ini tidak lepas dari peran aktif dari anggota maupun relasi / simapatisan GEMA. Saat ini GEMA tengah berupaya untuk lebih mempertegas eksistensi dan keberadaannya sebagai organisasi kedaerahan Flores Timur-NTT di Surabaya.

Menyadari akan niat tulus ini, ada tiga hal yang menjadi benang merah yang mana akan sangat menentukan eksistensi dan keberadaan GEMA kedepan yaitu eksistensi dan keberadaan kaum muda, kesinambungan kearifan budaya lokal dan mentalitas pembangunan Lewotana. Oleh karena itu, dalam kepengurusan periode ini, GEMA mencoba mengusung Visi ”Terwujudkan Generasi Muda yang peka, berdayaguna dan berbudaya”, dengan Misi : ”Mempersiapkan kader - kader yang peka dengan realita sosial kemasyarakatan, Mendorong kader - kader dalam upaya memberdayakan masyarakat, Menjadikan nilai – nilai kearifan budaya sebagai asas dalam bertindak, Menghimpun segenap generasi muda dalam semangat kekeluargaan.



Harapan kedepan nantinya semoga kader-kader GEMA Surabaya yang berdayaguna dan berbudaya mampu berada ditengah-tengah masyarakat serta bersama sama ikut serta dalam mewujudkan kesejatraan bersama.

Apakah Sebenarnya Kesetiaan Itu?



Apakah Sebenarnya Kesetiaan Itu?

Setia dalam makna manusia berarti “sikap seseorang yang tidak mau atau tidak akan pernah mengkhianati segala sesuatu yang sangat dicintai”. Setia mempunyai makna yang sangat luas.

Yang pertama: setia adalah sikap dimana engkau selalu menjaga dan menutup setiap lubang kecacatan dalam hatimu. Inilah sikap setia yang paling dasar karena jika engkau tidak setia pada diri sendiri, engkau akan mudah sekali diterpa angin kehidupan yang berubah-ubah.


Kemudian yang kedua: setia adalah saat dimana engkau tidak pernah mengkhianati siapa pun yang engkau cintai, baik itu kekasih, orang tua, atau bahkan sahabat yang satu hati denganmu. Ini setingkat lebih tinggi dari setia pada diri karena tanpa setia jenis ini, engkau akan sulit bergaul dan membaur dengan sesamamu.

Yang ketiga: setia adalah saat dimana kau selalu mematuhi siapa pun yang memerintah atau mengajakmu. Sikap setia ini penting agar terciptanya kedisiplinan dan ketaatan pada pemimpin atau atasanmu. Namun, sikap setia ini bisa menjadi bom waktu jika engkau mematuhi segala hal yang tidak baik.

Dan yang terakhir: setia adalah saat dimana engkau selalu mencintai dan mematuhi segala perintah serta menjauhi segala larangan dari Dia (Tuhan), Dia yang tidak bisa kau lihat tetapi bisa kau rasakan dengan hatimu. Tipe setia inilah yang paling tinggi tingkatannya. Dengan setia kepada Tuhan, hatimu akan tentram dan tidak akan gelisah.

Jones (Jomblo ngenes) atau Jotis (Jomblo tragis)

Seringkali kita dengar kalau banyak orang yang merasa malu bahkan minder kepada teman atau sahabatnya bila ia masih dalam masa kesendirian tanpa pasangan. Orang zaman sekarang suka mengatakan Jones (Jomblo ngenes) atau Jotis (Jomblo tragis). Namun tahukah anda, apakah menjadi seorang jomblo adalah sebuah kehinaan?
.
Kita sadar, hidup itu penuh pilihan. Terserah anda ingin memilih luruskah, kanankah, kirikah, majukah, atau mundurkah, bahkan tidak memilih pun juga adalah pilihan anda sendiri. Termasuk memilih apakah harus terus sendiri atau ingin memiliki pasangan. Tetapi, pastikan kalau yang anda pilih itu jangan sampai menyusahkan anda.
.
Dalam masalah pacaran, bukankah dalam kata ‘pacaran’ itu ada tersembunyi kata ‘acar’? Yap, pacaran itu cuma sebuah acar yang hanya terposisi di pinggir piring kehidupan kita. Dan seperti acar yang kita ketahui, ia hanya menjadi pelengkap dan tidak bisa menjadi menu utama. Jadi, jika kamu seorang jomblo, janganlah bersedih karena tidak memiliki pacar yang bisa kau ajak pacaran karena pacaran bukanlah bagian utama hidupmu.
.
Selain itu, jikalau kamu seorang jomblo, ingat ini! Janganlah bersedih bila engkau tidak memiliki pacar, tapi bersedihlah bila kau tidak punya seorang yang mendampingimu hingga masa senjamu. Buat kamu laki-laki, bersedihlah bila kamu tidak punya istri daripada pacar, karena dalam kata ‘istri’ ada kata ‘isi’. Ia adalah pengisi hatimu. Sedangkan pacar, seperti yang kita bahas sebelumnya, ia hanya menjadi acar di pinggir piring hidup kita.
.
Jika kamu ditanyai orang mengapa masih jomblo, jawablah, “Aku yakin, Dia Yang Maha Pengasih akan mempertemukanku dengan jodohku. Jikalau memang aku tidak cocok pada orang lain yang tidak ditetapkan-Nya, aku sangat bersyukur karena Dia lebih tahu siapa sosok yang lebih tepat untukku dan lebih memahami isi hatiku. Dan aku yakin, Dia tidak akan terus membiarkanku di jalan yang sendiri ini”.
.
Jadi, memiliki pacar adalah sebuah pilihan, memilih sendiri juga adalah pilihan. Dan jika kamu jomblo, jangan bersedih hanya karena tidak ada kekasih, tapi tetap beraksi di dalam hidupmu sendiri. Kelak, Dia akan memberimu seseorang yang paling mencintaimu sepenuh hati.
.

Soulmate

Coba tanyakan ke diri masing-masing, “Kenali diri masing-masing”: apakah selama ini pasanganmu cuma teman tidur atau teman hidup?
.
Jika masih semata sebagai teman tidur, dia bukan atau belum menjadi belahan jiwa. Teman tidur bisa dibeli dengan mudah. Tapi kalau dia sudah jadi teman hidup, itulah teman sejiwa. Dia meniupkan ‘roh kehidupan’ kepadamu dan kamu meniupkan ‘jiwa kehidupan’ kepadanya tidak terbeli.
.
“Dan persis seperti sepasang sepatu”, “tidak sama satu sama lain, tetapi saling melengkapi menuju satu tujuan yang sama. Jika satu hilang, yang satu tak berfungsi secara sempurna”.
.
Lalu, susahkah mendapatkan soulmate?
.
Mencari teman sejiwa ibarat mencari kunci gembok di lautan kunci. Ada jutaan kunci, namun hanya ada satu yang tepat untuk membuka gembok yang ada di tangan kita. Kita diberi waktu untuk mencari, tetapi waktunya tidak banyak. Karena itulah kita membutuhkan ahli kunci yang mampu memilihkan kunci yang tepat. Siapa Dia? Dia Sang Maha Pemberi Petunjuk.
.
Dan Sang Maha Pemberi Petunjuk sudah memberikan contoh yang sangat indah: dalam penciptaan manusia yang pertama yang kemudian diturunkan-Nya ke bumi, Dia hanya menciptakan satu Adam untuk satu Hawa, satu Hawa untuk satu Adam, dan saling mencari untuk saling menyempurnakan.
.
Jika kamu telah temukan soulmate-mu, kamu akan selalu pulang ke pelukan nyata. Jika belum kamu temukan, kamu hanya akan pulang ke pangkuan yang semu.
.
Soulmate, buka pintu hatimu hanya untuk satu orang. Dan jika sudah kau temukan, tutup selamanya untuk yang lain.

Mencontoh Ayam

Mencontoh Ayam
Suatu kali sepasang suami isteri pergi berlibur ke suatu peternakan ayam di pinggir kota. Yang empunya peternakan menemani si suami isteri melihat-lihat 'isi' peternakannya. Tiba-tiba seekor ayam jantan lalu di depan mereka, mengejar si ayam betina. Ketika "dapat" langsung saja 'diterkam'. Anehnya si ayam betina tak memberikan perlawanan. 'Kejadian' ini tak luput dari perhatian si empu peternakan dan si suami isteri.
"Pak, berapa kali si ayam jantan ini 'menerkam' si ayam betina sehari?" tanya sang isteri.
"Ya, kira-kira empat atau lima kali sehari," jawab si empu.
Si isteri terbelalak, lalu memandang si suami: "Pak, apa kamu nggak dengar itu?"
Si suami tak kaget lalu mengajukan pertanyaan kepada si empu: "Pak, sudah berapa ayam betina yang 'diterkam' si ayam jantan ini?" "Kami punya banyak kandang ayam. Dalam satu kandang ada satu ayam jantan kami tempati di dalam dua puluh ekor ayam betina," jawab si empu.
"Bu, apa kamu nggak dengar itu?"

ASAL USUL MANUSIA LAMAHOLOT BERASAL DARI-SINA-JAWA-MALAKA



Membaca sejarah tentang asal usul manusia Lamaholot yang ditulis oleh beberapa cendekiawan asal Flores Timur (Flotim), khususnya asal Adonara sangat menarik, terutama tulisan dari kakan kebelan DR. Chris Boro Tokan tahun 2008 yang lalu sangat menarik. Apalagi sejarah ini hanya didapat melalui kisah oral dari sesepuh adat yang ada di daratan pulau Adonara.
Namun dalam semua tulisan tentang manusia Adonara, tidak ada catatan tentang hubungan antara Pati Golo Arakiang yang menjadi penguasa Ile Mandiri dan sekitarnya dan Klake Ado Pehang beda yang menguasa Ile Boleng dan sekitarnya.
Menurut penuturan sesepuh adat Ile Boleng yang ada di desa Boleng (Lamanele Atawatan), Lamanele, Lamanele Bawah (Nobo) dan Lama Bajung, bahwa antara Pati Golo dan Ado Pehang merupakan dua saudara kandung yang datang dengan berlayar dari daerah Rera Gere (timur). Keduanya mendapat musibah di selat Boleng, mengakibatkan Ado Pehang terdampar di Lembata, tepatnya wilayah Waibaja Loang. Sementara adenya Pati Golo terbawa arus dan terdampar di Solor (daerah sekitar Pamangkayo depan Kota Larantuka sekarang. Dari Solor Pati Golo Melihat cahaya api yang muncul di atas puncak Ile Mandiri.
Dengan keahlian yang dimiliki, Pati Golo membuat perahu untuk menyeberang ke Larantuka, dan terus menyusuri kaki gunung Ile Mandiri menuju sumber api yang dilihatnya. Dan bertemulah dengan seorang putri Ile Mandiri yang merupakan titisan Rera Wulan yang kelak menjadi isterinya. Pati Golo memiliki sifat kepemimpin, walaupun dia adalah adik dari Ado Pehang Beda. Maka Jadilah raja Pati golo yang bergelar Arakiang merupakan pengakuan dari kerajaan di Sulawesi. Pati golo dan isterinya putri titisan Rera Wulan Ile Mandiri (Watowele) beranak pinak dan menurunkan raja-raja lainnya di Lamaholot yang dikenal dengan clan (suku) Demong.
Sebaliknya, Ado (Pehang) Beda yang terdampar di Waibaja (Loang) mengembara ke pedalaman Lembata. Dalam pengembaraan, menyusuri sungai Waibaja sampai ke pertengahan Lembata, beliau tidak menjumpai seorang manusia, di hulu sungai Waibaja, atau orang pedalaman Lembata (Boto, Atawuwur dan sekitarnya) menyebut Wai Raja, Ado Pehang Beda menanamkan sebatang pohon cendana, sebagai batas perjalanannya (katanya hingga kini masih ada).
Selanjutnya Ado Pehang beda kembali lagi ke Waibaja. Dan di sinilah dia melihat adanya cahaya api di puncak Ile Boleng. Dengan kemampuan yang dimiliki, Ado Pehang (Beda) membuat perahu dan menyeberang ke Adonara. Dalam penyeberangan Ado Pehang mendarat di sebuah selat kecil yang dikenal sampai sekarang dengan sebutan Wai Tolang, di bawah desa Tanah Boleng sekarang. Daerah yang penuh batu tidak menghalanginya untuk menemukan sumber cahaya api yang ada di atas gunung. Akhirnya dia menjumpai suatu tempat yang sangat bersih di bawah sebatang pohon yang sangat rindang.
Singkat cerita, ditempat inilah Ado Pehang bertemu dengan Sedo Boleng yang merupakan putri titisan Rera Wulan Ile Boleng. Atas ijin dan restu Rewa Wulan, Tanah Ekan keduanya menjadi suami istri, yang kelak disebut klake (blake) Ado Pehang Beda dan Kwae sedo Boleng). Keduanya juga beranak pinak hingga menurunkan clan (suku Paji).
Turunan klake Ado Pehang dan Kwae Sedo Boleng merupakan turunan Rae Kbelan (Anak Wruin) maka dalam perkembangannya mereka tidak mau dikuasai oleh turunan raja Pati Golo yang dianggap Rae Rabe Arik. Kelangsungan beranak pinak Klake Ado Pehang dan Kwae Sedo Boleng agaklah unik. Mereka memiliki keberanian yang mumpuni tetapi tidak mempunyai jiwa kepemimpin pemersatu, namun tetap hidup dalam keakraban yang kental. Anak pinak Pehang Beda akhir hidup dengan bekerja sebagai petani dan mengolah tanah hingga Wai Tolang tempat pendaratan Ado Pehang pertama kali.
Dari sini sebagian dari mereka menetap di pesisir atau lebih dekat dengan laut yang dikenal dengan istilah ata watan dan yang tetap dipedalamanan disebut Ata Kiwang (bukan Islam dan katolik). Perkembangan pelayaran semakin ramai, membuat manusia Ata Watan sering berhubungan dengan pendatang dari sina Jawa, Ternate Tidore dan Sulawesi. Karena cara hidup yang berbeda membuat Ata Watan pindah lagi ke pedalaman, kelompok ini akhirnya menyebar membentuk Lewo Tanah Boleng, Lamawolo, Lamahelang, Lewo Keleng, dan yang masih di puncak Ile Boleng turun dan menetap di Haru Bala, Nobo, dan agak kevutara menetap di Lama Bajung.
Manusia Ata Watan yang bisa berbaur dengan pendatang akhirnya pindah ke Boleng yang dianggap tempat yang cukup strategis untuk berlabuh perahu, juga berlindung. Penyebaran anak pinak Ado Pehang tidak sedikitpun mencerai pisahkan tali persaudaraan mereka hingga kini,






Cinta bukan sebatas selaput dara dalam liang vagina

Cinta itu bukan sebatas selaput dara dalam liang vagina..
Harga diri wanita tidak diukur dari utuhnya selaput dara, namun menjaga keperawan adalah salah satu cara penting yang menunjukkan bagaimana wanita menghargai dirinya sendirinya.
Keperawanan bukan komoditi.
Keperawanan bukan menjadi sesuatu yang diumbar dan dipatok nilai jualnya untuk kemudian menukarnya dengan pinangan seorang pria. Betapa rendahnya nilai wanita jika ukuran keperawanan hanya diartikan seminim itu.
Selaput dara yang terletak di dalam organ intim wanita itu menunjukkan dengan jelas bahwa itu adalah hak milik wanita. Hendak diberikan kepada siapa, dan kapan diberikan atau diapakan, sejatinya menjadi hak sepenuhnya sang pemilik.
Wawasan bahwa keperawanan merupakan sesuatu hal yang dapat memuaskan lelaki hanya karena pria merasa menjadi “tangan pertama” sunguh melecehkan harga diri wanita. Wanita seharusnya menjaga apa yang menjadi miliknya karena dia menghargai dirinya sendiri.
Wanita yang menghormati dan menghargai dirinya sendiri, akan sangat memahami kepada siapa rasa hormat dan penghargaan itu layak diberikan.
Pria yang menghargai dan menghormati wanita, tidak akan pernah menilai wanita dari satu sudut pandang yang sempit, dan menuntut sesuatu yang berharga hanya untuk memuaskan egonya menjadi laki laki tangan pertama.
Ketika wanita memberikan sesuatu yang sangat dihargai dan dijaga kepada pria yang penuh penghargaan dan berintegritas tinggi , maka disitulah keperawanan itu bermetamoforsa menjadi sesuatu yang indah dan tak ternilai yang memang hanya pantas diberikan kepada penerima yang pantas

Pengertian Pendekatan



Pengertian Pendekatan

Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna,

sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut

adalah:

(1) pendekatan pembelajaran

(2) strategi pembelajaran

(3) metode pembelajaran

(4) teknik pembelajaran

(5) taktik pembelajaran dan

(6) model

pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat

memberikan kejelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita

terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu

proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,

menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat

dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan

pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan

(2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered

approach).

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam

strategi pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003)

mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :

1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan

sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan

selera masyarakat yang memerlukannya.

2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling

efektif untuk mencapai sasaran.

3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh

sejak titik awal sampai dengan sasaran.

4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran

(standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.

Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:

1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan

profil perilaku dan pribadi peserta didik.

2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang

dipandang paling efektif.

3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan

teknik pembelajaran.

4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria

dan ukuran baku keberhasilan.

Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1)

pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered

approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru

(teacher centered approach).

1. Pendekatan Expository

Pendekatan Expository menekankan pada penyampaian informasi yang

disampaikan sumber belajar kepada warga belajar. Melalui pendekatan ini sumber belajar

dapat menyampaikan materi sampai tuntas. Pendekatan Expository lebih tepat digunakan

apabila jenis bahan belajar yang bersifat informatif yaitu berupa konsep-konsep dan

prinsip dasar yang perlu difahami warga belajar secara pasti. Pendekatan ini juga tepat

digunakan apabila jumlah warga belajar dalam kegiatan belajar itu relatif banyak.

Pendekatan expository dalam pembelajaran cenderung berpusat pada sumber

belajar, dengan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) adanya dominasi sumber belajar

dalam pembelajaran, 2) bahan belajar terdiri dari konsep-konsep dasar atau materi yang

baru bagi warga belajar, 3) materi lebih cenderung bersifat informasi, 4) terbatasnya

sarana pembelajaran.

Langkah-langkah penggunaan pendekatan Expository

a. Sumber belajar menyampaikan informasi mengenai konsep, prinsip-prinsip dasar

serta contoh-contoh kongkritnya. Pada langkah ini sumber belajar dapat

menggunakan berbagai metode yang dianggap tepat untuk menyampaikan informasi

b. Pengambilan kesimpulan dari keseluruhan pembahasan baik dilakukan oleh sumber

belajar atau warga belajar atau bersama antara sumber belajar dengan warga belajar

Keuntungan dari penggunaan pendekatan Expository adalah sumber belajar dapat

menyampaikan bahan belajar sampai tuntas sesuai dengan rencana yang sudah

ditentukan, bahan belajar yang diperoleh warga belajarnya sifatnya seragam yaitu

diperoleh dari satu sumber, melatih warga belajar untuk menangkap, manafsirkan materi

yang disampaikan oleh sumber belajar, target materi pembelajaran yang perlu

disampaikan mudah tercapai, dapat diikuti oleh warga belajar dalam jumlah relatif

banyak.

Disamping kebaikan ada juga kelemahannya yaitu pembelajaran terlalu berpusat

kepada sumber belajar sehingga terjadi pendominasian kegiatan oleh sumber belajar yang

mengakibatkan kreatifitas warga belajar terhambat. Kelemahan lain yaitu sulit

mengetahui taraf pemahaman warga belajar tentang materi yang sudah diberikan, karena

dalam hal ini tidak ada kegiatan umpan balik.

Untuk mengatasi kelemahan pendekatan ini harus ada usaha dari sumber belajar

tentang jenis metode yang digunakan yaitu setelah penyampaian informasi selesai harus

ada tindak lanjutnya yaitu dengan menggunakan metode bervariasi yang sekiranya

memberikan kesempatan kepada warga belajar untuk mengemukakan permasalahan atau

gagasannya yang ada kaitannya dengan materi yang sudah diberikan.

2. Pendekatan Inquiry

Istilah Inquiry mempunyai kesamaan konsep dengan istilah lain seperti

Discovery, Problem solving dan Reflektif Thinking. Semua istilah ini sama dalam

penerapannya yaitu berusaha untuk memberikan kesempatan kepada warga belajar untuk

dapat belajar melalui kegiatan pengajuan berbagai permasalahan secara sistimatis,

sehingga dalam pembelajaran lebih berpusat pada keaktifan warga belajar. Dalam

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Inquiry, sumber belajar

menyajikan bahan tidak sampai tuntas, tetapi memberi peluang kepada warga belajar

untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan menggunakan berbagai cara

pendekatan masalah. Sebagaimana dikemukakan oleh Bruner bahwa landasan yang

mendasari pendekatan inquiry ini adalah hasil belajar dengan cara ini lebih mudah

diingat, mudah ditransfer oleh warga belajar. Pengetahuan dan kecakapan warga belajar

yang bersangkutan dapat menumbuhkan motif intrinsik karena warga belajar merasa puas

atas penemuannya sendiri.

Pendekatan Inquiry ditujukan kepada cara belajar yang menggunakan cara

penelaahan atau pencarian terhadap sesuatu objek secara kritis dan analitis, sehingga

dapat membentuk pengalaman belajar yang bermakna. Warga belajar dituntut untuk

dapat mengungkapkan sejumlah pertanyaan secara sistimatis terhadap objek yang

dipelajarinya sehingga ia dapat mengambil kesimpulan dari hasil informasi yang

diperolehnya. Peran sumber belajar dalam penggunaan pendekatan Inquiry ini adalah

sebagai pembimbing/fasilitator yang dapat mengarahkan warga belajar dalam kegiatan

pembelajarannya secara efektif dan efisien.

Langkah-langkah yang dapat ditempuh dengan menggunakan pendekatan Inquiry

yaitu sebagaimana dikemukan oleh A.Trabani :

a. Stimulation : Sumber belajar mulai dengan bertanya mengajukan persoalan atau

memberi kesempatan kepada warga belajar untuk membaca atau mendengarkan

uraian yang memuat permasalahan

b. Problem Statement : Warga belajar diberi kesempatan mengidentifikasi berbagai

permasalahan. Permasalahan yang dipilih selanjutnya harus dirumuskan dalam

bentuk pertanyaan atau hipotesis

c. Data Collection : Untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya

hipotesis itu, warga belajar diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai

informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objeknya, mewawancarai

nara sumber, uji coba sendiri dan sebagainya.

d. Data Processing : Semua informasi itu diolah, dilacak, diklasifikasikan, ditabulasikan

kalau mungkin dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat

kepercayaan tertentu.

e. Verification : Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran atau informasi yang ada

tersebut, pertanyaan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian

dicek terbukti atau tidak.

f. Generalization : Berdasarkan hasil verifikasi maka warga belajar menarik

generalisasi atau kesimpulan tertentu.

Adapun langkah secara keseluruhan mulai dari perencanaan sampai evaluasi

tentang penggunaan pendekatan Inquiry adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan pemberian dorongan : Kegiatan ini ditujukan untuk menarik perhatian

warga belajar dan mengungkapkan hubungan bahan belajar yang akan dipelajari

dengan bahan belajar yang sudah dikuasai atau dalam keseluruhan bahan belajar

secara utuh

b. Kegiatan penyampaian rencana program pembelajaran. Kegiatan ini ditujukan untuk

mengungkapkan rencana program pembelajaran, termasuk prosedur pembelajaran

yang harus diikuti oleh warga belajar

c. Proses inquiry. Pelaksanaan pembelajaran dapat mengikuti langkah-langkah sebagai

berikut :

1) Pengajuan permasalahan

2) Pengajuan pertanyaan penelitian atau hipotesis

3) Pengumpulan data

4) Penarikan kesimpulan

5) Penarikan generalisasi

d. Umpan balik. Kegiatan ini ditujukan untuk melihat respon warga belajar terhadap

keseluruhan bahan belajar yang telah dipelajari

e. Penilaian. Kegiatan penilaian dilakukan oleh sumber belajar baik secara lisan

maupun tertulis dan atau penampilan.

Dalam penggunaan pendekatan Inquiry, Sumber belajar perlu memperhatikan halhal

sebagai berikut :

a. Warga belajar sudah memiliki pengetahuan konsep dasar yang berhubungan dengan

bahan belajar yang dipelajari

b. Warga belajar memiliki sikap dan nilai tentang keraguan terhadap informasi yang

diterima, keingintahuan, respek terhadap penggunaan fikiran, respek terhadap data,

objektif, keingintahuan dalam pengambilan keputusan, dan toleran dalam

ketidaksamaan

c. Memahami prosedur pelaksanaan penggunaan strategi pembelajaran Inquiry

Apabila pendekatan Inquiry digunakan dalam kegiatan pembelajaran maka

banyak kelebihan yang diperoleh, diantaranya yaitu :

a. Menumbuhkan situasi keakraban diantara warga belajar, karena diberi kesempatan

untuk saling berkomunikasi dalam memecahkan suatu permasalahan

b. Membiasakan berfikir sistimatis dan analitis dalam mengajukan hipotesis dan

pemecahan masalah

c. Membiasakan berfikir objektif dan empirik yang didasarkan atas pengalaman atau

data yang diperoleh

d. Tumbuhnya suasana demokratis dalam pembelajaran

e. Dapat menambah wawasan bagi warga belajar dan sumber belajar karena terjadi

saling tukar pengalaman

Disamping kelebihan dari pendekatan ini juga tidak lepas dari kelemahan yang

mungkin timbul dalam proses pembelajaran yaitu apabila tidak ada kesiapan dan

kemampuan dari warga belajar untuk memecahkan permasalahan maka tujuan

pembelajaran tidak akan tercapai, juga kemungkinan akan terjadi pendominasian oleh

beberapa orang warga belajar yang sudah biasa dalam hal mengemukakan pendapat.

Untuk mengurangi permasalahan yang mungkin muncul, sumber belajar dituntut

memiliki kemampuan dalam hal membimbing dan mengarahkan warga belajar supaya

mereka dapat mengembangkan kemampuannya sesuai dengan potensi yang sudah

dimilikinya.

Pengertian Strategi

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke

dalam strategi pembelajaran. Strategi dalam kegiatan pembelajaran dapat diartikan dalam

pengertian secara sempit dan pengertian secara luas. Dalam pengertian sempit bahwa

istilah strategi itu sama dengan pengertian metode yaitu sama-sama merupakan cara

dalam rangka pencapaian tujuan. Dalam pengertian luas sebagaimana dikemukakan

Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur

strategi dari setiap usaha, yaitu:

1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan

sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera

masyarakat yang memerlukannya.

2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling

efektif untuk mencapai sasaran.

3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh

sejak titik awal sampai dengan sasaran.

4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran

(standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.

Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:

1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil

perilaku dan pribadi peserta didik.

2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang

paling efektif.

3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan

teknik pembelajaran.

4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan

ukuran baku keberhasilan.

Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi

pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa

agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan

mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi

pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya

masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu

pelaksanaan pembelajaran.

Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian

pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning

(Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara

pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran

induktif dan strategi pembelajaran deduktif.

METODE PEMBELAJARAN

Metode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih

dalam mencapai tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar dalam menggunakan suatu

metode pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan. Ketepatan

penggunaan suatu metode akan menunjukkan fungsionalnya strategi dalam kegiatan

pembelajaran.

Istilah metode dapat digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, sebab secara

umum menurut kamus Purwadarminta (1976), metode adalah cara yang telah teratur dan

terfikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud. Sedangkan menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan

pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode berasal dari

kata method (Inggris), artinya melalui, melewati, jalan atau cara untuk memeroleh

sesuatu.

Berdasarkan pengertian tersebut di atas jelas bahwa pengertian Metode pada

prinsipnya sama yaitu merupakan suatu cara dalam rangka pencapaian tujuan, dalam hal

ini dapat menyangkut dalam kehidupan ekonomi, sosial, politik, maupun keagamaan.

Unsur–unsur metode dapat mencakup prosedur, sistimatik, logis, terencana dan aktivitas

untuk mencapai tujuan. Adapun metode dalam pembahasan ini yaitu metode yang

digunakan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya

yang sistimatik dan disengaja untuk menciptakan kondisi-kondisi agar kegiatan

pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dalam kegiatan pembelajaran

tersebut tidak dapat lepas dari interaksi antara sumber belajar dengan warga belajar,

sehingga untuk melaksanakan interaksi tersebut diperlukan berbagai cara dalam

pelaksanaannya. Interaksi dalam pembelajaran tersebut dapat diciptakan interaksi satu

arah, dua arah atau banyak arah. Untuk masing-masing jenis interaksi tersebut maka jelas

diperlukan berbagai metode yang tepat sehingga tujuan akhir dari pembelajaran tersebut

dapat tercapai.

Metode dalam pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk

menyampaikan materi saja, sebab sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran

mempunyai tugas cakupan yang luas yaitu disamping sebagai penyampai informasi juga

mempunyai tugas untuk mengelola kegiatan pembelajaran sehingga warga belajar dapat

belajar untuk mencapai tujuan belajar secara tepat. Jadi, metode pembelajaran dapat

diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah

disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan hal tersebut maka kedudukan metode dalam pembelajaran

mempunyai ruang lingkup sebagai cara dalam:

1. Pemberian dorongan, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam rangka

memberikan dorongan kepada warga belajar untuk terus mau belajar

2. Pengungkap tumbuhnya minat belajar, yaitu cara dalam menumbuhkan rangsangan

untuk tumbuhnya minat belajar warga belajar yang didasarkan pada kebutuhannya

3. Penyampaian bahan belajar, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam

menyampaikan bahan dalam kegiatan pembelajaran

4. Pencipta iklim belajar yang kondusif, yaitu cara untuk menciptakan suasana belajar

yang menyenangkan bagi warga abelajar untuk belajar

5. Tenaga untuk melahirkan kreativitas, yaitu cara untuk menumbuhkan kreativitas

warga belajar sesuai dengan potensi yang dimilikinya

6. Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, yaitu cara untuk

mengetahui keberhasilan pembelajaran

7. Pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar, cara untuk untuk mencari

pemecahan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran

Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk

mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan

kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan

metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode

pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan

rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan

untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2)

demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7)

brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.

TEKNIK PEMBELAJARAN

Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran.

Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan

seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan,

penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak

membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan

penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula,

dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas

yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal

ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.

TAKTIK PEMBELAJARAN

Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan

metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat

dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat

berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung

banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi,

sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak

menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu.

Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing

guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang

bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga

seni (kiat)

MODEL PEMBELAJARAN

Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik

pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa

yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya

merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan

secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau

bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan

dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model

pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3)

model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian,

seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi

pembelajaran.

Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya dapat

divisualisasikan sebagai berikut:



Di luar istilah-istilah tersebut, dalam proses pembelajaran dikenal juga istilah desain

pembelajaran. Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan

prosedur umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk

kepada cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah

ditetapkan strategi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan rumah,

strategi membicarakan tentang berbagai kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak

dibangun (rumah joglo, rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya), masing-masing

akan menampilkan kesan dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain adalah

menetapkan cetak biru (blue print) rumah yang akan dibangun beserta bahan-bahan yang

diperlukan dan urutan-urutan langkah konstruksinya, maupun kriteria penyelesaiannya,

mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang

akan dibangun.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara

profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang

memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan

menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para

guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran,

yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun

penelitian tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika

para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang

merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan

di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan

mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata

di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model

pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya



khazanah model pembelajaran yang telah ada.

Pengertian Pendekatan

Pengertian Pendekatan
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna,
sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut
adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3) metode
pembelajaran; (4) teknik pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model
pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat
memberikan kejelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat
dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan
(2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered
approach).
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam
strategi pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003)
mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan
sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan
selera masyarakat yang memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling
efektif untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh
sejak titik awal sampai dengan sasaran.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran
(standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan
profil perilaku dan pribadi peserta didik.
2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang
dipandang paling efektif.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan
teknik pembelajaran.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria
dan ukuran baku keberhasilan.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1)
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered
approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru
(teacher centered approach).
1. Pendekatan Expository
Pendekatan Expository menekankan pada penyampaian informasi yang
disampaikan sumber belajar kepada warga belajar. Melalui pendekatan ini sumber belajar
dapat menyampaikan materi sampai tuntas. Pendekatan Expository lebih tepat digunakan
apabila jenis bahan belajar yang bersifat informatif yaitu berupa konsep-konsep dan
prinsip dasar yang perlu difahami warga belajar secara pasti. Pendekatan ini juga tepat
digunakan apabila jumlah warga belajar dalam kegiatan belajar itu relatif banyak.
Pendekatan expository dalam pembelajaran cenderung berpusat pada sumber
belajar, dengan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) adanya dominasi sumber belajar
dalam pembelajaran, 2) bahan belajar terdiri dari konsep-konsep dasar atau materi yang
baru bagi warga belajar, 3) materi lebih cenderung bersifat informasi, 4) terbatasnya
sarana pembelajaran.
Langkah-langkah penggunaan pendekatan Expository
a. Sumber belajar menyampaikan informasi mengenai konsep, prinsip-prinsip dasar
serta contoh-contoh kongkritnya. Pada langkah ini sumber belajar dapat
menggunakan berbagai metode yang dianggap tepat untuk menyampaikan informasi
b. Pengambilan kesimpulan dari keseluruhan pembahasan baik dilakukan oleh sumber
belajar atau warga belajar atau bersama antara sumber belajar dengan warga belajar
Keuntungan dari penggunaan pendekatan Expository adalah sumber belajar dapat
menyampaikan bahan belajar sampai tuntas sesuai dengan rencana yang sudah
ditentukan, bahan belajar yang diperoleh warga belajarnya sifatnya seragam yaitu
diperoleh dari satu sumber, melatih warga belajar untuk menangkap, manafsirkan materi
yang disampaikan oleh sumber belajar, target materi pembelajaran yang perlu
disampaikan mudah tercapai, dapat diikuti oleh warga belajar dalam jumlah relatif
banyak.
Disamping kebaikan ada juga kelemahannya yaitu pembelajaran terlalu berpusat
kepada sumber belajar sehingga terjadi pendominasian kegiatan oleh sumber belajar yang
mengakibatkan kreatifitas warga belajar terhambat. Kelemahan lain yaitu sulit
mengetahui taraf pemahaman warga belajar tentang materi yang sudah diberikan, karena
dalam hal ini tidak ada kegiatan umpan balik.
Untuk mengatasi kelemahan pendekatan ini harus ada usaha dari sumber belajar
tentang jenis metode yang digunakan yaitu setelah penyampaian informasi selesai harus
ada tindak lanjutnya yaitu dengan menggunakan metode bervariasi yang sekiranya
memberikan kesempatan kepada warga belajar untuk mengemukakan permasalahan atau
gagasannya yang ada kaitannya dengan materi yang sudah diberikan.
2. Pendekatan Inquiry
Istilah Inquiry mempunyai kesamaan konsep dengan istilah lain seperti
Discovery, Problem solving dan Reflektif Thinking. Semua istilah ini sama dalam
penerapannya yaitu berusaha untuk memberikan kesempatan kepada warga belajar untuk
dapat belajar melalui kegiatan pengajuan berbagai permasalahan secara sistimatis,
sehingga dalam pembelajaran lebih berpusat pada keaktifan warga belajar. Dalam
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Inquiry, sumber belajar
menyajikan bahan tidak sampai tuntas, tetapi memberi peluang kepada warga belajar
untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan menggunakan berbagai cara
pendekatan masalah. Sebagaimana dikemukakan oleh Bruner bahwa landasan yang
mendasari pendekatan inquiry ini adalah hasil belajar dengan cara ini lebih mudah
diingat, mudah ditransfer oleh warga belajar. Pengetahuan dan kecakapan warga belajar
yang bersangkutan dapat menumbuhkan motif intrinsik karena warga belajar merasa puas
atas penemuannya sendiri.
Pendekatan Inquiry ditujukan kepada cara belajar yang menggunakan cara
penelaahan atau pencarian terhadap sesuatu objek secara kritis dan analitis, sehingga
dapat membentuk pengalaman belajar yang bermakna. Warga belajar dituntut untuk
dapat mengungkapkan sejumlah pertanyaan secara sistimatis terhadap objek yang
dipelajarinya sehingga ia dapat mengambil kesimpulan dari hasil informasi yang
diperolehnya. Peran sumber belajar dalam penggunaan pendekatan Inquiry ini adalah
sebagai pembimbing/fasilitator yang dapat mengarahkan warga belajar dalam kegiatan
pembelajarannya secara efektif dan efisien.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dengan menggunakan pendekatan Inquiry
yaitu sebagaimana dikemukan oleh A.Trabani :
a. Stimulation : Sumber belajar mulai dengan bertanya mengajukan persoalan atau
memberi kesempatan kepada warga belajar untuk membaca atau mendengarkan
uraian yang memuat permasalahan
b. Problem Statement : Warga belajar diberi kesempatan mengidentifikasi berbagai
permasalahan. Permasalahan yang dipilih selanjutnya harus dirumuskan dalam
bentuk pertanyaan atau hipotesis
c. Data Collection : Untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya
hipotesis itu, warga belajar diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai
informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objeknya, mewawancarai
nara sumber, uji coba sendiri dan sebagainya.
d. Data Processing : Semua informasi itu diolah, dilacak, diklasifikasikan, ditabulasikan
kalau mungkin dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat
kepercayaan tertentu.
e. Verification : Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran atau informasi yang ada
tersebut, pertanyaan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian
dicek terbukti atau tidak.
f. Generalization : Berdasarkan hasil verifikasi maka warga belajar menarik
generalisasi atau kesimpulan tertentu.
Adapun langkah secara keseluruhan mulai dari perencanaan sampai evaluasi
tentang penggunaan pendekatan Inquiry adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan pemberian dorongan : Kegiatan ini ditujukan untuk menarik perhatian
warga belajar dan mengungkapkan hubungan bahan belajar yang akan dipelajari
dengan bahan belajar yang sudah dikuasai atau dalam keseluruhan bahan belajar
secara utuh
b. Kegiatan penyampaian rencana program pembelajaran. Kegiatan ini ditujukan untuk
mengungkapkan rencana program pembelajaran, termasuk prosedur pembelajaran
yang harus diikuti oleh warga belajar
c. Proses inquiry. Pelaksanaan pembelajaran dapat mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut :
1) Pengajuan permasalahan
2) Pengajuan pertanyaan penelitian atau hipotesis
3) Pengumpulan data
4) Penarikan kesimpulan
5) Penarikan generalisasi
d. Umpan balik. Kegiatan ini ditujukan untuk melihat respon warga belajar terhadap
keseluruhan bahan belajar yang telah dipelajari
e. Penilaian. Kegiatan penilaian dilakukan oleh sumber belajar baik secara lisan
maupun tertulis dan atau penampilan.
Dalam penggunaan pendekatan Inquiry, Sumber belajar perlu memperhatikan halhal
sebagai berikut :
a. Warga belajar sudah memiliki pengetahuan konsep dasar yang berhubungan dengan
bahan belajar yang dipelajari
b. Warga belajar memiliki sikap dan nilai tentang keraguan terhadap informasi yang
diterima, keingintahuan, respek terhadap penggunaan fikiran, respek terhadap data,
objektif, keingintahuan dalam pengambilan keputusan, dan toleran dalam
ketidaksamaan
c. Memahami prosedur pelaksanaan penggunaan strategi pembelajaran Inquiry
Apabila pendekatan Inquiry digunakan dalam kegiatan pembelajaran maka
banyak kelebihan yang diperoleh, diantaranya yaitu :
a. Menumbuhkan situasi keakraban diantara warga belajar, karena diberi kesempatan
untuk saling berkomunikasi dalam memecahkan suatu permasalahan
b. Membiasakan berfikir sistimatis dan analitis dalam mengajukan hipotesis dan
pemecahan masalah
c. Membiasakan berfikir objektif dan empirik yang didasarkan atas pengalaman atau
data yang diperoleh
d. Tumbuhnya suasana demokratis dalam pembelajaran
e. Dapat menambah wawasan bagi warga belajar dan sumber belajar karena terjadi
saling tukar pengalaman
Disamping kelebihan dari pendekatan ini juga tidak lepas dari kelemahan yang
mungkin timbul dalam proses pembelajaran yaitu apabila tidak ada kesiapan dan
kemampuan dari warga belajar untuk memecahkan permasalahan maka tujuan
pembelajaran tidak akan tercapai, juga kemungkinan akan terjadi pendominasian oleh
beberapa orang warga belajar yang sudah biasa dalam hal mengemukakan pendapat.
Untuk mengurangi permasalahan yang mungkin muncul, sumber belajar dituntut
memiliki kemampuan dalam hal membimbing dan mengarahkan warga belajar supaya
mereka dapat mengembangkan kemampuannya sesuai dengan potensi yang sudah
dimilikinya.
Pengertian Strategi
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke
dalam strategi pembelajaran. Strategi dalam kegiatan pembelajaran dapat diartikan dalam
pengertian secara sempit dan pengertian secara luas. Dalam pengertian sempit bahwa
istilah strategi itu sama dengan pengertian metode yaitu sama-sama merupakan cara
dalam rangka pencapaian tujuan. Dalam pengertian luas sebagaimana dikemukakan
Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur
strategi dari setiap usaha, yaitu:
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan
sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera
masyarakat yang memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling
efektif untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh
sejak titik awal sampai dengan sasaran.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran
(standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil
perilaku dan pribadi peserta didik.
2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang
paling efektif.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan
teknik pembelajaran.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan
ukuran baku keberhasilan.
Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan
mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi
pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya
masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu
pelaksanaan pembelajaran.
Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian
pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning
(Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara
pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran
induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
METODE PEMBELAJARAN
Metode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih
dalam mencapai tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar dalam menggunakan suatu
metode pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan. Ketepatan
penggunaan suatu metode akan menunjukkan fungsionalnya strategi dalam kegiatan
pembelajaran.
Istilah metode dapat digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, sebab secara
umum menurut kamus Purwadarminta (1976), metode adalah cara yang telah teratur dan
terfikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud. Sedangkan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode berasal dari
kata method (Inggris), artinya melalui, melewati, jalan atau cara untuk memeroleh
sesuatu.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas jelas bahwa pengertian Metode pada
prinsipnya sama yaitu merupakan suatu cara dalam rangka pencapaian tujuan, dalam hal
ini dapat menyangkut dalam kehidupan ekonomi, sosial, politik, maupun keagamaan.
Unsur–unsur metode dapat mencakup prosedur, sistimatik, logis, terencana dan aktivitas
untuk mencapai tujuan. Adapun metode dalam pembahasan ini yaitu metode yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya
yang sistimatik dan disengaja untuk menciptakan kondisi-kondisi agar kegiatan
pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dalam kegiatan pembelajaran
tersebut tidak dapat lepas dari interaksi antara sumber belajar dengan warga belajar,
sehingga untuk melaksanakan interaksi tersebut diperlukan berbagai cara dalam
pelaksanaannya. Interaksi dalam pembelajaran tersebut dapat diciptakan interaksi satu
arah, dua arah atau banyak arah. Untuk masing-masing jenis interaksi tersebut maka jelas
diperlukan berbagai metode yang tepat sehingga tujuan akhir dari pembelajaran tersebut
dapat tercapai.
Metode dalam pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk
menyampaikan materi saja, sebab sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran
mempunyai tugas cakupan yang luas yaitu disamping sebagai penyampai informasi juga
mempunyai tugas untuk mengelola kegiatan pembelajaran sehingga warga belajar dapat
belajar untuk mencapai tujuan belajar secara tepat. Jadi, metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut maka kedudukan metode dalam pembelajaran
mempunyai ruang lingkup sebagai cara dalam:
1. Pemberian dorongan, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam rangka
memberikan dorongan kepada warga belajar untuk terus mau belajar
2. Pengungkap tumbuhnya minat belajar, yaitu cara dalam menumbuhkan rangsangan
untuk tumbuhnya minat belajar warga belajar yang didasarkan pada kebutuhannya
3. Penyampaian bahan belajar, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam
menyampaikan bahan dalam kegiatan pembelajaran
4. Pencipta iklim belajar yang kondusif, yaitu cara untuk menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan bagi warga abelajar untuk belajar
5. Tenaga untuk melahirkan kreativitas, yaitu cara untuk menumbuhkan kreativitas
warga belajar sesuai dengan potensi yang dimilikinya
6. Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, yaitu cara untuk
mengetahui keberhasilan pembelajaran
7. Pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar, cara untuk untuk mencari
pemecahan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk
mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan
kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan
metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode
pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan
untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2)
demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7)
brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
TEKNIK PEMBELAJARAN
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran.
Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan
seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan,
penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak
membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan
penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula,
dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas
yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal
ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
TAKTIK PEMBELAJARAN
Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan
metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat
dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat
berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung
banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi,
sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak
menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu.
Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing
guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang
bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga
seni (kiat)
MODEL PEMBELAJARAN
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik
pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa
yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya
merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan
secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau
bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan
dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model
pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3)
model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian,
seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi
pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya dapat
divisualisasikan sebagai berikut:

Di luar istilah-istilah tersebut, dalam proses pembelajaran dikenal juga istilah desain
pembelajaran. Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan
prosedur umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk
kepada cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah
ditetapkan strategi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan rumah,
strategi membicarakan tentang berbagai kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak
dibangun (rumah joglo, rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya), masing-masing
akan menampilkan kesan dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain adalah
menetapkan cetak biru (blue print) rumah yang akan dibangun beserta bahan-bahan yang
diperlukan dan urutan-urutan langkah konstruksinya, maupun kriteria penyelesaiannya,
mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang
akan dibangun.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara
profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang
memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan
menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para
guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran,
yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun
penelitian tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika
para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang
merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan
di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan
mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata
di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model
pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya

khazanah model pembelajaran yang telah ada.

SahabatKU

Kadang sahabat yang suka traktir kita makan bukan karena mereka berkelebihan tapi karena mereka meletakkan persahabatan melebihi uang,

Kadang sahabat yang rajin bekerja bukan karena mereka sok pandai/ngoyo, tapi karena mereka memahami akan arti tanggung jawab,

Kadang sahabat yang memohon maaf lebih dulu bukan karena mereka salah tapi karena mereka menghargai orang di sekeliling mereka ..

Kadang yang sukarela membantu kita bukan karena mereka berhutang apa ke kita, tapi karena mereka melihat kita sebagai seorang sahabat ..

Kadang sahabat yg suka mmberi saran, kritikan & masukan ke kita bukan krena ia merasa sempurna, ttpi krena ia ingin melihat kta maju..

Kadang sahabat yang selalu BBM dan WA kita bukan karena mereka gak ada kerjaan apalgi narsis, ttapi karena mereka mengingat kita .,

Suatu hari kita semua akan terpisah,,
kita akan terkenang obrolan dan impian yang pernah ada,

Hari berganti hari, bulan, tahun, hingga hubungan ini menjadi renggang dan asing,

Hingga suatu hari nanti anak2 kita akan melihat foto2 kita dgn teman2 kita,
lalu mreka bertanya?

"Siapa mereka semua tuh,
Ayah/bunda... ?"

Dan kita tersenyum dengan air mata yang tak tampak, karena hati ini tergugah atas pertanyaan tsbt..

Lalu berkata,
"DENGAN MEREKALAH ADA HARI YANG PALING INDAH DALAM HIDUP SAYA."

Have a nice day, sukses selalu..

Tidur Tanpa Pakaian Dalam Ternyata Lebih Sehat

Tidur Tanpa Pakaian Dalam Ternyata Lebih Sehat

Tidur adalah proses yang sangat penting bagi tubuh. Saat kita terlelap, semua proses perbaikan tubuh terjadi. Peneliti menyarankan Anda menggunakan pakaian longgar atau bahkan tidak mengenakan pakaian sama sekali, sehingga dapat mempercepat kinerja tubuh dalam proses perbaikan.

Selama tidur, tubuh Anda akan bersandar otot. Tetapi ada proses-proses penting lainnya yang terjadi pada tubuh ketika kita tidur. Selama tidur tubuh diperbaiki dan detoksifikasi (mengeluarkan racun). Tidur juga memberikan kesempatan bagi sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi hormon imunitas (sistem kekebalan).

Bagi wanita, lebih baik bra Anda dilepas saat Anda tidur. Wanita yang ingin menghindari kanker payudara harus mengenakan bra dalam waktu sesingkat mungkin dan sebaiknya kurang dari 12 jam per hari. "Waktu terbaik untuk beristirahat bagi payudara adalah saat tidur tanpa bra. Jangan pernah tidur dengan bra, "kata Soma Grismaijer peneliti Australia.

Menggunakan bra terlalu lama dapat meningkatkan suhu jaringan payudara,sehingga meningkatkan hormon prolaktin (hormon yang berfungsi untuk merangsang kelenjar susu) lebih tinggi. Hal ini dapat mempengaruhi pembentukan kanker payudara. Selain itu, dengan menggunakan bra seringkali atau memakai bra yang terlalu ketat sangat berbahaya bagi kesehatan karena juga dapat membatasi aliran getah bening pada payudara. Biasanya, cairan getah bening mencuci bahan limbah dan racun lainnya, dan juga menghapusnya dari payudara.

Sementara itu, bagi Kaum Adam harus menggunakan pakaian longgar atau tidak memakainya sama sekali. Hal ini untuk memberikan kesempatan bagi testis untuk mengurangi temperatur yang akan tetap menjaga kualitas sperma. Organ reproduksi jantan di luar tubuh, sehingga sangat dipengaruhi oleh kondisi dan pakaian di sekitarnya. Jika seorang pria memakai celana ketat atau pakaian terlalu lama, dapat meningkatkan suhu di sekitar organ reproduksi dan tentunya akan mempengaruhi produksi sperma.

Testis tidak dapat berfungsi dengan baik kecuali suhu dingin dari bagian tubuh lainnya. Jika suhu testis dinaikkan sampai 98 derajat F (36,67 derajat C), itu akan berhenti memproduksi sperma. Ketika produksi terganggu, maka dampak negatif dapat berlangsung selama berbulan-bulan. Hal ini dapat menurunkan jumlah sperma, sehingga sperma mati dan mempengaruhi morfologi sperma sendiri.

Selain itu, tidur tanpa mengenakan pakaian memungkinkan udara menjadi meratasehingga panas tubuh bisa terdistribusi dengan baik.Hal ini akan melancarkan sistem peredaran darah tubuh. Tidur dengan mengenakan pakaian dapat membatasi aliran udara di kulit dan mengganggu penguapan keringat, terutama di bagian intim baik perempuan dan laki-laki. (medicmagic/ARI)
#smogabermanfaat

Manfaat Lingerie Untuk Keharmonisan Pernikahan Anda

Manfaat Lingerie Untuk Keharmonisan Pernikahan Anda

Pernikahan merupakan suatu keadaan di mana kita dapat bersama dengan orang yang kita cintai sampai maut memisahkan.
Ketika menikah, pasangan pengantin baru akan memiliki lebih dari satu lingerie. Tujuannya tentu saja, untuk menggoda suami dengan memperlihatkan lekuk tubuh kita. Jika suami senang, kita akan merasa di hargai karena sudah berani memakai pakaian dalam yang seksi dan juga membahagiakan suami.
Seiring dengan jalannya pernikahan, dari hari ke hari, bulan ke bulan, dan tahun ke tahun, istri akan lebih jarang menggunakan lingerie. Apalagi jika dalam pernikahan mereka, sudah hadir buah hati yang menyita seluruh perhatian Anda dan juga suami. Suami harus puas hanya dengan menyaksikan istrinya memakai baju bisa seperti daster dan bukan lingerie. Jujur saja, situasi ini akan semakin gawat, khususnya dalam berhubungan intim. Suami yang biasanya melakukan foreplay terlebih dahulu, kini semakin terburu-buru dan langsung ke inti. Ini sangat berpengaruh dalam keharmonisan rumah tangga anda.
Hubungan Intim Merupakan Cara Menghangatkan Penikahan
Ada orang yang bilang bahwa komunikasi ialah hal yang penting dalam pernikahan. Tetapi ada yang lebih penting lagi, yaitu urusan ranjang. Hampir semua pasangan suami istri tidak memungkiri bahwa permasalahan mereka akan selesai hanya dengan bercinta. Tidak perlu adanya perdebatan, saling teriak, atau ribut macam-macam. Karena dengan sentuhan saja, pasangan akan mengerti. Hanya saja, gairah suami terkadang menurun jika sudah melihat istrinya hanya memakai pakaian biasa.
Menggunakan lingerie adalah cara paling ampuh dalam membuat pasangan kita menjadi bergairah. Model lingerie yang terbuka, simpel, dan memperlihatkan lekuk tubuh wanita, sangat disukai oleh pria. Desain lingerie yang dibuat memang dapat menampilkan sisi erotis dari tubuh wanita, sehingga tidak heran jika gairah suami terbakar hanya dengan melihat Anda memakai lingerie. Pernikahan yang tadinya dingin pun, menghangat kembali.
Lima Manfaat Lingerie Untuk Keharmonisan Rumah Tangga
Lingerie tidak hanya dipakai untuk efek erotis saja, tapi juga dapat menampilkan sisi feminim dan keanggunan seorang wanita. Bahan lingerie yang adem dan enak dipakai menjadi alasan sebagian wanita untuk memakainya sebagai pakaian dalam untuk tidur atau beraktivitas. Sedangkan dalam kehidupan berumah tangga, lingerie memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Memunculkan fantasi pada diri suami
Fantasi seks suami terbilang liar jika sudah berurusan dengan yang namanya bercinta. Kadang-kadang, suami akan meminta Anda mencoba hal yang baru dalam berhubungan. Memakai lingerie yang seksi yang menimbulkan fantasi pada diri suami sehingga seks pun akan terasa menyenangkan.
2. Dapat mengubah suasana di kamar
Manusia menghabiskan kira-kira sepertiga hidupnya untuk tidur di kamar. Baju tidur yang biasa tidak akan membuat suami tertarik untuk mendekati anda. Kenapa tidak kejutkan suami Anda dengan lingerie seksi? Suami yang sudah ngantuk pun akan terbangun dan lebih memilih dekat anda.
3. Mempererat hubungan suami istri
Urusan ranjang terkadang menjadi perdebatan suami istri. Masing-masing memiliki pendapatnya sendiri dalam bercinta. Menggunakan lingerie saat akan berdebat dengan suami tentu akan membuatnya terdiam, dan malah mendekati anda. hubungan yang tadinya renggang akibat debat yang ada menjadi hilang dan malah akan semakin mempererat hubungan anda.
4. Membuat gairah suami istri meningkat
Lingerie merupakan sebuah perantara dalam kehidupan seks bagi pasangan yang sudah berumah tangga. Mengenakan lingerie yang memperlihatkan lekuk tubuh dan mengekpos keindahan kulit anda, akan meningkatkan gairah suami yang melihatnya, tidak hanya itu, istri pun akan ikut bergairah melihat antusiasme suami.
5. Penting pada masa-masa pengantin baru
Masa-masa pengantin baru adalah awal pendekatan hubungan anda. Jika dari awal Anda sudah mengenakan lingerie untuk membahagiakan suami, maka untuk ke depannya, suami akan terus lengket pada anda.
Lingerie boleh disebut sebagai aksesoris penting untuk membuat Anda tampil seksi dan cantik di depan suami. Belilah lingerie beberapa buah dan pakailah secara bergantian disaat momen romantis anda. kebahagaian suami merupakan hal yang terindah bagi seorang istri karena ia telah memberikan sesuatu yang terbaik dalam pernikahan.

Jenis sablon dan hasil efek yang dihasilkan

Sebagian besar konsumen sablon mengetahui proses pengerjaan sablon manual.
Dimulai dari mencetak pola sampai dengan proses dengan bahan yang akan disablon. Tetapi banyak yang tidak mengetahui jenis sablon dan hasil efek yang dihasilkan.
Dalam kesempatan ini saya akan mencoba menguraikan secara singkat jenis sablon yang pada umumnya digunakan oleh para pengusaha sablon, khususnya yang menggunakan metode manual.
Adapun jenis sablon yang akan saya uraikan diantaranya :

1. Rubber
Bahan untuk jenis ini adalah yang sering digunakan oleh para pengusaha sablon. Jenis ini bisa digunakan untuk warna-warna gelap maupun terang, karena sifatnya yang menumpang dan menutupi rajutan kain. Untuk sablon diatas kain yang melar dibutuhkan cat rubber dengan ramuan khusus agar cat dapat mengikuti kelenturan kain dan berdaya tahan lama.

2. Super White
Super white adalah bahan obat sablon yang tipis. Terbuat dari bahan yang bertekstur kasar. Warna yang dihasilkan cenderung pudar dan tidak rata. Sangat cocok untuk design vintage yang bernuansa oldschool. Bahan untuk jenis ini tersedia dalam berbagai warna.

3. Pigmen
Sablon ini biasa dipakai untuk kaos berwarna terang karena sifatnya yang menyerap kedalam kain. Pigmen adalah bahan sablon yang tipis tetapi lebih tebal dari Super White. Warna yang dihasilkan rata / solid. Karena tipis maka masih terlihat tekstur kain yang ditimpanya. Sangat cocok untuk design yang besar/lebar karena hanya menggunakan sedikit tinta sablon.

4. Plastisol
Jenis sablon ini berbahan dasar minyak, dengan kemampuan istimewa untuk mencetak dot/raster ukuran super kecila dengan hasil prima. Tanpa limbah dan sangat irit. Sayangnya butuh invest yang banyak bila menggunakan bahan jenis sablon ini karena untuk mengeringkannya dibutuhkan sinar infra merah.

5. Glow in the dark
Jenis sablon ini mempunyai efek menyala saat kaos berada dalam tempat yang gelap. Bahan untuk jenis ini bisa dibuat dari rubber, pigmen ataupun plastisol yang nantinya ditambahkan campuran yang sifatnya glow untuk menghasilkan efek glow in the dark.

6. Flocking
Jenis dari sablon ini menghasilkan bentuk menjadi seperti beludru. Flocking/beludru adalah bahan sablon yang teksturnya seperti bahan beludru. Sama seperti bahan foil, untuk bahan beludru hanya bisa menggunakan satu warna untuk satu pesanan. Bahan ini juga membutuhkan perhatian khusus dalam perawatannya.

7. Foam atau cat timbul
Di dunia garment international biasa disebut dengan puff print. Ada rubber, ada juga plastisol, tapi bentuk timbul keduanya berbeda. Sablon ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tintanya mengembang sehingga memunculkan efek timbul.

8. GL
GL adalah bahan sablon yang tebal dan tahan lama. Bahan ini sering digunakan untuk kaos-kaos distro Bandung maupun kaos lainnya. Bahan ini bertekstur halis dan apabila diraba terasa seperti karet.

9. Foil
Foil adalah bahan sablon yang mengkilap seperti foil pada kertas. Bahan ini tersedia dalam pilihan warna yang terbatas. Bahan ini juga cocok untuk design yang simple. Untuk satu pesanan hanya bisa menggunakan satu warna. Dibandingkan dengan GL, bahan ini lebih membutuhkan perhatian khusus dalam perawatannya.

10. Sablon Glitter
Sablonan yang memakai tinta berupa campuran serbuk, ada yang halus dan ada pula yang kasar. Makin kasar permukaannya maka makin renggang pula jenis screen yang digunakan.

11. Reflektif
Jenis sablon ini menggunakan cat yang mempunyai efek menyala jika disinari oleh sebuah sumber cahaya. Biasanya efek menyala ini akan tertampak terlihat jelas jika disinari dari jarak +/- 3 meter.

12. Discharge
Cat dengan kemampuan menipiskan/menghilangkan warna dasar kaos kemudian diisi dengan warna baru sesuai dengan kebutuhan atau permintaan pemesan. Adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain, sehingga warna bahan menjadi putih/grey. Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bahan pewarna kainnya harus dipilih dengan yang dischargeable.

Dengan adanya uraian diatas diharapkan konsumen atau pemesan akan dapat mengerti bahwasanya bahan yang digunakan mempunyai hasil atau efek sablon yang berbeda. Oleh karenanya harga yang akan ditawarkanpun akan berbeda. Jadi, diharapkan agar supaya konsumen atau pemesan akan memahami perbedaan harga tersebut.